Pelukan Itu...

Pelukan Itu...

Malam mulai menghadang. Dinginnya udara pun menyelinap menyusuri tubuh hingga menusuk tulang. Malam ini umi diminta kakak ketiga menemani tidur di kamarnya. Entahlah, malam ini serasa beda. Baiklah, Kak. Umi temani sebentar, ya.
Tiba-tiba, kakak kedua memeluk umi dari balik punggung. Eraat sekali. Nada lirihnya membuat umi terkesiap dalam rasa yang tercekat dan sedih pilu.
"Mi, aku udah lama nggak dipeluk umi. Aku kangen dipeluk umi."
Jlebb...serasa sebuah paku besar, menancap di dinding diri hingga menembus relung hati.
Air mata menyembul perlahan dari kelopak mata ini. Buliran kebeningannya mulai turun perlahan menyusuri pipi hitam yang mulai keriput ini.  Dan seketika, segera kuusap lembut buliran air mata itu dengan punggung telapak tangan kananku. Maafkan umi, Nak. Umi terlalu fokus ngurus dua adikmu. Terlalu teganya umi melepasmu, Nak. Umi salah besar. Meski usiamu beranjak remaja, kau tetap anaknya umi. Kau tetap butuh pelukan dan kasih sayang umi abi. Maafkan umi, Nak. Sini, umi peluk. Kita lewatkan sebagian besar malam ini bersamamu. Ya. Hanya berdua denganmu.

                 ***
Syahdu...sembilu.
Ayah Bunda, kapan terakhir memeluk putra putri kita?
Tadi pagikah? Dua hari yang lalukah? Seminggu yang lalukah? Atau beberapa bulan yang lalu?
Atau, akankah kita harus mendengar lebih dahulu anak-anak kita berucap bahwa dia kangen ingin dipeluk abi uminya?
Subhanallah, di balik kemandirian dan kelincahan anak-anak kita, ada kerinduan yang begitu mendalam. Rindu pelukan kita. Rindu sayang dan ciuman kita. Meski sudah dewasa sekalipun.

Pelukan itu...
Anak-anak akan merasa nyaman dan hangat oleh pelukan kita. Kedekatan kita dengan anak-anak pun akan semakin menancap sampai hati dengan pelukan itu. Bahkan, menurut Bunda Melly Puspita Sari, Psi, seorang psikolog yang juga penulis buku "The Miracle of Hug" beliau menuliskan bahwa pelukan yang penuh kelembutan juga merupakan salah satu cara untuk membantu menyelesaikan masalah. Terutama pada anak-anak yang berperilaku unik.

Pelukan orang tua terhadap anak-anak juga merupakan tindakan yang disunnahkan oleh Rasulullah Muhammad saw. Hal ini diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, ia berkata, " Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam mencium Hasan bin Ali Radhiyallahu Anhu, dan di dekat beliau ada Al Aqra nin Habis At-Tamimi. Aqra berkata ''Sesungguhnya aku punya sepuluh orang anak. Namun Aku tidak pernah mencium satu pun di antara mereka''.

Rasulullah lalu memandangi Aqra dan bersabda " Siapa yang tidak menyayangi ia tidak disayangi" (diriwayatkan oleh Al-Bukhari 5997 dan oleh Muslim 23). Juga diriwayatkan dari Anas Radhiyallahu Anhu, ia berkata " Rasulullah Sallallashu Alaihi wa Sallam memeluk putranya Ibrahim lalu menciumnya" (diriwayatkan oleh Al-Bukhari 1303 dan oleh Muslim 2315).

MaasyaaAllah, begitulah salah satu amalan yang disunnahkan oleh Nabi Muhammad saw.

Lantas, berapa kali sebaiknya memeluk anak-anak?
Bunda Melly -dalam bukunya- menyarankan untuk memberikan pelukan pada anak minimal 8 kali sehari. Hal itu untuk memberikan energi sehingga anak bisa beraktivitas dan mengoptimalkan potensinya.
Sudahkah memeluk anakmu hari ini?


#belajarjadiumi yang dekat dengan anak
#30DWCjilid11day13

Related : Pelukan Itu...

0 Komentar untuk "Pelukan Itu..."