#Sepenggal kisah imajinatif#
Sebut saja, nama gadis mungil itu adalah Aura. Aura, gadis kecil dalam rengkuhan cinta sepenuh jiwa oleh orang tuanya. Itu, sih, menurut orang tuanya. Betapa tidak, hp keluaran terbaru, dia punya. Boneka barby dan Princes-Princes berbagai model, dibelikan. Segala fasilitas mewah tanpa diminta pun, dia punya. Sempurna. Ya, sempurna secara materi. Tapi, cinta immateri yang didambakan, belum juga dia dapatkan. Mau main ini, dilarang. Mau main itu, dilarang. Terlebih, main yang bernuansa alam dan eksplorasi, dilarang pula. Orang tuanya takut terjadi apa-apa pada anaknya. Takut kotorlah. Takut sakitlah. Takut jatuhlah. Dan seabrek bentuk ketakutan lainnya. Wow...over protektif, deh.
Hingga pada suatu sore, hujan mengguyur daerahnya. Dari seberang jalan, tampak bocah-bocah kecil dengan riangnya lari ke sana kemari, ciprat-cipratan air, menikmati sejuknya air hujan yang mengguyur badan. Ah, serasa ikut menikmati kesejukan dan kebebasan.
Aura ingiin sekali turut lebur bersama keceriaan mereka. "Pasti menyenangkan sekali!", pikir Aura.
Sembari berjalan pelan diselimuti sedikit rasa takut, Aura mendekati ibunya. Dengan suara pelan dan lembut, dia merajuk,"Bu, boleh, ya, Aura main hujan-hujanan seperti teman-teman di sana?" (Sambil menunjuk bocah-bocah kecil di seberang jalan)
"Appaaa...??!" (Sontak sang ibu, terkejut)
"Tidak! Kamu tidak boleh main hujan-hujanan. Nanti kalau kamu sakit gimana? Nanti kalau bajumu kotor semua, gimana? Sudahlah, di rumah saja. Mending nonton tv atau tidur. Sini, ibu bikinkan mie rebus ceplok telur!"
Aura hanya terdiam tak bisa berkata apa -apa. Dari balik jendela, dia hanya bisa menatap teman-temannya yang riang menikmati sejuknya air hujan. Tanpa terasa, titik-titik air hujan dari kelopak matanya sendiri mulai membanjiri pipi hingga ke relung hatinya. Sedangkan percik demi percik air hujan yang membasahi badan seperti yang dialami teman-temannya di sana, hanya tinggal impian.
Ah, kasihan, kau, Aura.
#Mohon maaf bila ada kesamaan nama dan cerita.
***
Mungkin secara realita, masih banyak Aura-Aura lain yang sesungguhnya, yang mengalami kerinduan pada guyuran air hujan.
Begitu inginnya bisa main hujan -hujanan. Begitu ceria, riang, bebas seakan benar -benar tanpa beban. Tapi, memang iya, kan. Masa anak-anak itu masa bermain. Masa bebas tanpa beban.
Jika mau menengok jauh ke belakang, sewaktu usia kita kira-kira sepadan dengan Aura, bisa bebas sekali menikmati hujan-hujanan. Ah, masa itu. Sepotong episode masa kecil kita yang teramat bahagia. "Terlalu manis dikenangkan..."
***
Sebenarnya, boleh nggak ya, anak anak bermain hujan-hujanan? Tepatkah bila kita melarangnya?
Jika kita mau menengok sejenak masa Rasulullah saw, beliau pernah menyingkapkan pakaiannya supaya terkena air hujan.
Dalam hadits riwayat Muslim, Anas bin Malik Radhiallaahu 'anhu berkata,''Kami bersama Rasulullah sallallaahu 'alaihi wasallam kehujanan. Rasulullah menyingkap pakaiannya agar terkena air hujan. Kami bertanya," Ya Rasulullah, mengapa kau lakukan ini?''
''Rasulullah pun menjawab ,''Karena ia (hujan) baru saja datang dari Allah ta'ala." (H.R. Muslim)
***
Manfaat Air Hujan
1. Air hujan adalah air bersih
MaasyaaAllah, hujan diturunkan Allah langsung dari langit. Darinya, air yang turun berupa air bersih. Air yang turun langsung dari langit, hakikatnya bisa diminum.
هُوَ الَّذِي أَنزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً لَّكُم مِّنْهُ شَرَابٌ وَمِنْهُ شَجَرٌ فِيهِ تُسِيمُونَ
“Dialah Tuhan yang menurunkan hujan dari langit bagi kalian. Diantara air hujan itu ada yang menjadi minuman, ada yang menumbuhkan pepohonan, dan ada pula yang menumbuhkan rerumputan yang menjadi makanan bagi ternak kalian.” (QS: Surat An-Nahl (16): 10)
2. Air hujan mendatangkan rahmat dan barakah
Datangnya hujan, memunculkan rahmat dan barakah dari Allah.
وَهُوَ الَّذِي يُنَزِّلُ الْغَيْثَ مِن بَعْدِ مَا قَنَطُوا وَيَنشُرُ رَحْمَتَهُ وَهُوَ الْوَلِيُّ الْحَمِيدُ
“Dan Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji.” (QS: Asy-Syuura [41] : 28).
وَنَزَّلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً مُّبَارَكاً فَأَنبَتْنَا بِهِ جَنَّاتٍ وَحَبَّ الْحَصِيدِ
“Dan Kami turunkan dari langit air yang penuh keberkahan lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam.” (QS. Qaaf (50) : 9).
3. Manfaat bagi kesehatan
Banyak sekali peneliti yang membuktikan jika di dalam air hujan itu mengandung H2O2 (Hidrogen Peroksida) yang bisa dijadikan terapi pengobatan. Ada yang menyebutkan bahwa air hujan bisa untuk mengurangi stes, menambah energi, meningkatkan kesuburan, membuat rambut sehat dan bersinar, serta menyegarkan kulit. Subhaanallah, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan?
Lantas, setelah kita tahu, betapa besarnya manfaat air hujan bagi kita, masihkah tetep bersikukuh untuk melarang anak-anak kita main hujan-hujanan?
Sesekali boleh, dong, berikan kesempatan mereka untuk merasakan asyiknya berhujan-hujan. Pastinya, ada hal-hal yang perlu kita perhatikan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat si kecil kita mau bermain hujan, di antaranya:
1. Pastikan anak kita dalam kondisi sehat atau fit.
Pastikan anak kita tidak dalam kondisi batuk, demam, dan flu.
2. Buat aturan bersama mereka, untuk tidak berlama -lama dan tidak main hujan dari pancuran atap atau sejenisnya. Karena dikhawatirkan, atap terkena kotoran burung, ayam, dan serangga lainnya yang ikut hanyut terbawa air hujan. Dimungkinkan banyak kuman di sana. Jika ingin bermain air hujan, sebaiknya dengan air yang turun langsung dari langit.
3. Supaya lebih dekat dan hangat tautan kita bersama buah hati, alangkah serunya jika kita sesekali ikut hujan-hujanan. Sekalian nostalgia masa lalu. Hihihi...
4.Selesai main hujan, sebaiknya segera mandi, keramas, dan siapkan cemilan hangat. Hemmm, nikmatnya...
Selamat bermain air hujan. Bermain hujan-hujanan itu mengasyikkan.
Alhamdulillah...Allah ciptakan segala sesuatu, pasti disertakan banyak hikmah di dalamnya. Begitupun hujan.
#belajarjadiumi yang dekat dengan anak
#30DWCjilid11 day4
0 Komentar untuk "Asyiknya Bermain Hujan-hujanan"