Anak Melek Finansial
Malam itu, kami asyik ngobrol bersama sembari menikmati cemilan ringan dan teh hangat.
Di tengah obrolan itu,
"Umi, tadi to di kelas ada temenku yang jualan gelang sama kalung dari manik-manim lho. Harganya murah banget."
"Berapa harganya?"
"Yang gelang seribu rupiah. Yang kalung cuma seribu lima ratus rupiah."
"Wah, murah banget, itu. Apa dia dapat laba, ya?"
"Laba itu apa, Mi?"
"Laba itu keuntungan. Maksudnya, dia kulakannya berapa terus dijual berapa? Nah kelebihan dari harga kulakannya itu, namanya keuntungan atau laba, Kak."
"Dia itu bikin sendiri lho, Mi. Di kelas, dia bawa manik-maniknya. Kalau pas istirahat, dia mbuat gelang dan kalung itu."
***
Amazing...cerdas finansial.
Berpikir bagaimana bisa mendapatkan uang dari karya sendiri, kemudian dijual untuk mendapatkan keuntungan. Inilah, sosok anak sekolah yang cerdas finansial. Pintar dalam mengambil kesempatan dan menangkap pasar. Mungkin berawal dari kebiasaan anak yang melek finansial.
Anak melek finansial adalah anak yang mampu mengelola keuangan dengan baik. Tentunya tingkatan dan jumlah nominalnya berbeda dengan orang dewasa.
Perilaku keuangan anak-anak dipengaruhi oleh kebiasaan orang dewasa di sekitarnya. Bagaimana orang dewasa belanja, mengonsumsi makanan, dan gaya hidupnya sehari-hari. Hal tersebut secara tidak langsung akan menjadi contoh baginya. Agar anak-anak memiliki kebiasaan pengelolaan keuangan yang baik, maka dari sejak kecil sudah diajarkan cara mengatur keuangan. Dalam hal ini, pendidikan dari orang tua amat penting.
Supaya anak bisa melek finansial, ajarkan sejak kecil mengenal pentingnya uang. Uang untuk belanja, untuk ditabung, dan untuk dibagikan orang lain/ disumbangkan. Sehingga, anak pun tahu bahwa uang tidak semata-mata untuk beli. Tapi, lebih dari itu.
Yang bisa kita lakukan untuk mengenalkan anak supaya melek finansial, di antaranya:
1. Ajarkan anak belanja di warung sebelah
Dia akan tahu tentang konsep uang untuk transaksi, mengenal pembayaran dan pengembalian uang, dan berkomunikasi yang baik saat beli.
2. Ajarkan anak untuk memasukkan uang ke dalam kotak infak saat di masjid, di toilet umum, atau tempat -tempat yang kita jumpai ada kotak infaknya.
3. Ajarkan anak memberi kepada orang lain yang membutuhkan, bisa ke panti asuhan atau kepada peminta-minta. Supaya anak tahu, ada hak orang lain atas uang yang dimilikinya. Bukan semata-mata untuk dirinya.
4. Ajarkan anak untuk saling menghadiahi.
Rasulullah bersabda,"tahaaddu tahabbu", salinglah memberi hadiah maka kalian akan saling mencintai/ menyayangi. Ajarkan anak memberikan hadiah dari uangnya sendiri.
5. Ajarkan anak untuk menabung sejak kecil.
Baik menabung di rumah maupun di sekolahnya. Anak akan tahu, bahwa ada barang yang bisa dibeli dengan mengumpulkan uang lebih dahulu. Anak juga akan mengenal tentang arti uang simpanan untuk diambil ketika ada kebutuhan mendadak.
Melek finansial. Dari kebiasaan sederhana mampu membentuk karakter luar biasa, yakni Cerdas finansial.
#belajarjadiumi yang dekat dengan anak
#30DWCjilid11day15
Malam itu, kami asyik ngobrol bersama sembari menikmati cemilan ringan dan teh hangat.
Di tengah obrolan itu,
"Umi, tadi to di kelas ada temenku yang jualan gelang sama kalung dari manik-manim lho. Harganya murah banget."
"Berapa harganya?"
"Yang gelang seribu rupiah. Yang kalung cuma seribu lima ratus rupiah."
"Wah, murah banget, itu. Apa dia dapat laba, ya?"
"Laba itu apa, Mi?"
"Laba itu keuntungan. Maksudnya, dia kulakannya berapa terus dijual berapa? Nah kelebihan dari harga kulakannya itu, namanya keuntungan atau laba, Kak."
"Dia itu bikin sendiri lho, Mi. Di kelas, dia bawa manik-maniknya. Kalau pas istirahat, dia mbuat gelang dan kalung itu."
***
Amazing...cerdas finansial.
Berpikir bagaimana bisa mendapatkan uang dari karya sendiri, kemudian dijual untuk mendapatkan keuntungan. Inilah, sosok anak sekolah yang cerdas finansial. Pintar dalam mengambil kesempatan dan menangkap pasar. Mungkin berawal dari kebiasaan anak yang melek finansial.
Anak melek finansial adalah anak yang mampu mengelola keuangan dengan baik. Tentunya tingkatan dan jumlah nominalnya berbeda dengan orang dewasa.
Perilaku keuangan anak-anak dipengaruhi oleh kebiasaan orang dewasa di sekitarnya. Bagaimana orang dewasa belanja, mengonsumsi makanan, dan gaya hidupnya sehari-hari. Hal tersebut secara tidak langsung akan menjadi contoh baginya. Agar anak-anak memiliki kebiasaan pengelolaan keuangan yang baik, maka dari sejak kecil sudah diajarkan cara mengatur keuangan. Dalam hal ini, pendidikan dari orang tua amat penting.
Supaya anak bisa melek finansial, ajarkan sejak kecil mengenal pentingnya uang. Uang untuk belanja, untuk ditabung, dan untuk dibagikan orang lain/ disumbangkan. Sehingga, anak pun tahu bahwa uang tidak semata-mata untuk beli. Tapi, lebih dari itu.
Yang bisa kita lakukan untuk mengenalkan anak supaya melek finansial, di antaranya:
1. Ajarkan anak belanja di warung sebelah
Dia akan tahu tentang konsep uang untuk transaksi, mengenal pembayaran dan pengembalian uang, dan berkomunikasi yang baik saat beli.
2. Ajarkan anak untuk memasukkan uang ke dalam kotak infak saat di masjid, di toilet umum, atau tempat -tempat yang kita jumpai ada kotak infaknya.
3. Ajarkan anak memberi kepada orang lain yang membutuhkan, bisa ke panti asuhan atau kepada peminta-minta. Supaya anak tahu, ada hak orang lain atas uang yang dimilikinya. Bukan semata-mata untuk dirinya.
4. Ajarkan anak untuk saling menghadiahi.
Rasulullah bersabda,"tahaaddu tahabbu", salinglah memberi hadiah maka kalian akan saling mencintai/ menyayangi. Ajarkan anak memberikan hadiah dari uangnya sendiri.
5. Ajarkan anak untuk menabung sejak kecil.
Baik menabung di rumah maupun di sekolahnya. Anak akan tahu, bahwa ada barang yang bisa dibeli dengan mengumpulkan uang lebih dahulu. Anak juga akan mengenal tentang arti uang simpanan untuk diambil ketika ada kebutuhan mendadak.
Melek finansial. Dari kebiasaan sederhana mampu membentuk karakter luar biasa, yakni Cerdas finansial.
#belajarjadiumi yang dekat dengan anak
#30DWCjilid11day15
0 Komentar untuk "Anak Melek Finansial"