Ananda Mencari Cinta
Di suatu sore...
"Ma, papa belum pulang, ya."
"Belum, kak. Kan biasanya juga pulangnya malam. Jam 9."
"Ma, memangnya gaji ayah itu banyak ya, Ma."
"Ya, cukup untuk kebutuhan kita sehari-hari, Kak."
"Kalau sehari gaji papa berapa, Ma?"
"Kalau sehari, mungkin hitungannya sekitar dua ratus ribu."
...
"Hore...papa pulang!"
"Pa, boleh nggak aku pinjam uang papa?"
"Pinjam uang? Memangnya pinjam uang mau buat apa? Kan beli apa-apa udah dikasih papa. Lagian mau pinjam uang berapa?"
"Aku mau pinjam uang papa seratus ribu rupiah.
Kata mama, gaji papa sehari sekitar dua ratus ribu. Nah, aku punya tabungan seratus ribu. Aku mau menggaji papa sehari saja biar papa kerjanya libur dulu, terus papa bisa main bersamaku. Tapi, kan kurang. Jadi pinjam papa dulu, ya."
Jlebb!!!
Ananda mencari cinta.
***
Ilustrasi di atas pernah viral di medsos. Entah siapa penulisnya, yang jelas sangat inspiratif. Penggalan kisah yang sempat mengaduk-aduk rasaku. Rasamu. Rasa kita. Ya, rasa sebagai orang tua yang pasti akan terhenyak dengan kerinduan yang membuncah dari anak-anak kita. Rindu yang terlalu dalam pada kehadiran sosok ayah dan bunda, baik secara fisik maupun psikis. Saking terlalu lamanya ayah bunda tidak membersamai anak-anak secara berkualitas, sampai ananda rindu pada hadirnya cinta di tengah-tengah keluarga. Ya. Ananda mencari cinta.
Ayah bunda,
Hadirkan diri kita untuk anak-anak kita. Selagi kita bisa. Apalah rasanya, manakala yang terjadi sebaliknya. Saat kita rindu bersama dengan ananda kita, sementara mereka tidak bisa bertemu kita. Rindu yang tak tersampaikan. Pasti akan sedih rasanya.
Ayah bunda, anak-anak adalah titipan dari Allah yang harus kita jaga sebaik-baiknya. Cintai anak-anak kita dengan pengasuhan dan pendidikan yang baik. Dengan pendidikan yang baik -terlebih pendidikan ukhrowi- akan menjadikan anak kita berani melewati setiap jalan yang dilalui meskipun berliku.
Rasulullah Saw. bersabda : "Tidaklah orangtua memberikan kepada anaknya pemberian yang lebih utama selain dari pendidikan yang baik " (HR. Tirmidzi & Thabrani)
Hakikat kecintaan orang tua kepada anak yang sesuai dengan tuntunan agama telah dicontohkan oleh Rasulullah Saw. Dalam salah satu sabdanya beliau pernah menunjukkan rasa cintanya kepada Fatimah putrinya, "Sesungguhnya Fatimah adalah bagian dari potongan dagingku, maka barang siapa yang mendustainya berarti mendustaiku dan barang siapa yang mengganggunya berarti ia menggangguku" (HR Bukhari).
MaasyaaAllah, begitu dahsyatnya kecintaan Rasulullah pada putrinya, Fatimah, hingga tak boleh seorang pun mengganggunya. Begitulah cinta yang dicari setiap ananda. Cinta dari orang tua yang berupa rasa aman, nyaman, tenteram, merasa dilindungi dan diayomi, baik secara fisik maupun psikis.
Dengan mencintai anak-anak kita sepenuh hati, tanpa syarat, dengan pendidikan dan pengasuhan yang baik, kita berharap dapat menghindarkan keluarga dan anak-anak kita dari siksa api neraka. Aamiin yaa rabbal 'aalamiin.
Firman Allah dalam QS. At tahriim : 6
"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."
Semakin dekat hati kita pada ananda, semakin dekat pula cinta kita. Gayung bersambut, terjawab sudah kisah Ananda Mencari Cinta.
#belajarjadiumi yang dekat dengan anak
#30DWCjilid11day16
Di suatu sore...
"Ma, papa belum pulang, ya."
"Belum, kak. Kan biasanya juga pulangnya malam. Jam 9."
"Ma, memangnya gaji ayah itu banyak ya, Ma."
"Ya, cukup untuk kebutuhan kita sehari-hari, Kak."
"Kalau sehari gaji papa berapa, Ma?"
"Kalau sehari, mungkin hitungannya sekitar dua ratus ribu."
...
"Hore...papa pulang!"
"Pa, boleh nggak aku pinjam uang papa?"
"Pinjam uang? Memangnya pinjam uang mau buat apa? Kan beli apa-apa udah dikasih papa. Lagian mau pinjam uang berapa?"
"Aku mau pinjam uang papa seratus ribu rupiah.
Kata mama, gaji papa sehari sekitar dua ratus ribu. Nah, aku punya tabungan seratus ribu. Aku mau menggaji papa sehari saja biar papa kerjanya libur dulu, terus papa bisa main bersamaku. Tapi, kan kurang. Jadi pinjam papa dulu, ya."
Jlebb!!!
Ananda mencari cinta.
***
Ilustrasi di atas pernah viral di medsos. Entah siapa penulisnya, yang jelas sangat inspiratif. Penggalan kisah yang sempat mengaduk-aduk rasaku. Rasamu. Rasa kita. Ya, rasa sebagai orang tua yang pasti akan terhenyak dengan kerinduan yang membuncah dari anak-anak kita. Rindu yang terlalu dalam pada kehadiran sosok ayah dan bunda, baik secara fisik maupun psikis. Saking terlalu lamanya ayah bunda tidak membersamai anak-anak secara berkualitas, sampai ananda rindu pada hadirnya cinta di tengah-tengah keluarga. Ya. Ananda mencari cinta.
Ayah bunda,
Hadirkan diri kita untuk anak-anak kita. Selagi kita bisa. Apalah rasanya, manakala yang terjadi sebaliknya. Saat kita rindu bersama dengan ananda kita, sementara mereka tidak bisa bertemu kita. Rindu yang tak tersampaikan. Pasti akan sedih rasanya.
Ayah bunda, anak-anak adalah titipan dari Allah yang harus kita jaga sebaik-baiknya. Cintai anak-anak kita dengan pengasuhan dan pendidikan yang baik. Dengan pendidikan yang baik -terlebih pendidikan ukhrowi- akan menjadikan anak kita berani melewati setiap jalan yang dilalui meskipun berliku.
Rasulullah Saw. bersabda : "Tidaklah orangtua memberikan kepada anaknya pemberian yang lebih utama selain dari pendidikan yang baik " (HR. Tirmidzi & Thabrani)
Hakikat kecintaan orang tua kepada anak yang sesuai dengan tuntunan agama telah dicontohkan oleh Rasulullah Saw. Dalam salah satu sabdanya beliau pernah menunjukkan rasa cintanya kepada Fatimah putrinya, "Sesungguhnya Fatimah adalah bagian dari potongan dagingku, maka barang siapa yang mendustainya berarti mendustaiku dan barang siapa yang mengganggunya berarti ia menggangguku" (HR Bukhari).
MaasyaaAllah, begitu dahsyatnya kecintaan Rasulullah pada putrinya, Fatimah, hingga tak boleh seorang pun mengganggunya. Begitulah cinta yang dicari setiap ananda. Cinta dari orang tua yang berupa rasa aman, nyaman, tenteram, merasa dilindungi dan diayomi, baik secara fisik maupun psikis.
Dengan mencintai anak-anak kita sepenuh hati, tanpa syarat, dengan pendidikan dan pengasuhan yang baik, kita berharap dapat menghindarkan keluarga dan anak-anak kita dari siksa api neraka. Aamiin yaa rabbal 'aalamiin.
Firman Allah dalam QS. At tahriim : 6
"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."
Semakin dekat hati kita pada ananda, semakin dekat pula cinta kita. Gayung bersambut, terjawab sudah kisah Ananda Mencari Cinta.
#belajarjadiumi yang dekat dengan anak
#30DWCjilid11day16
0 Komentar untuk "Ananda Mencari Cinta"