Kerupuk Cinta di Rumah Kita
Di sebuah rumah mewah...
Mama muda nan cantik duduk bersandar di sofa empuk sembari tak henti-hentinya memainkan jari jemarinya pada sebuah ponsel imut yang super keren. Bisa dipastikan harganya selangit.
Di sudut kursi kayu berukir bunga ceplok terlihat papa perkasa cekatan memegang hpnya sembari sesekali tawa kecil menyeringai dari bibirnya.
Di teras depan tampak seorang anak perempuan berparas cantik asyik bermain boneka princess kesayangannya.
Di kamar pojok kanan seorang anak muda nan ganteng dan gagah asyik bermain PS sambil sesekali berteriak kegirangan karena menang, sesekali pula terdengar geram karena kalah.
Satu atap. Satu keluarga, tapi asyik dengan kesendiriannya masing- masing. Tanpa obrolan, tanpa dialog, tanpa kerenyahan. Benar adanya, hp, gadget, dan sejenisnya dapat mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Meski dekat, semua diam. Sepi. Nyaris tak ada satu obrolan pun sesama keluarga. Hemmm...benar-benar keluarga serasa makam. Horor.
***
Dari keluarga semua bermula. Mau dibawa ke mana keluarga kita. Tergantung bagaimana para orang tua membiasakan dalam keseharian. Ketika semua diam, tak ada obrolan, asyik dengan dunianya masing-masing, jadilah keluarga mati suri. Ibarat kerupuk, melempem. Tak lagi renyah seperti saat baru dibeli. Maka tugas kita, para orang tua, ciptakan kerenyahan lagi di keluarga kita. Miliki kerupuk cinta di keluarga kita. Hadirkan kehangatan di dalamnya, dan meriahkan dengan obrolan ringan serta candaan-candaan menjenaka.
Rumah yang renyah, damai, hangat, dan nyaman bagi para penghuninya adalah rumah idaman. Bukan besar dan megahnya rumah yang membuat nyaman, tetapi suasana dan kehangatan antarpenghuni di dalamnya. Rumah yang penghuninya rukun, dipenuhi kasih sayang, cinta, dan saling membantu adalah rumah yang membuat nyaman dan renyah meskipun sempit dan sederhana. Perasaan nyaman yang dimiliki penghuninya akan menarik aura positif dalam rumah termasuk rezeki.
"Allah menjadikan untuk kamu rumah-rumah kamu sebagai tempat ketenangan"(Q.S. An Nahl : 80).
Sejatinya, kita berumahtangga untuk menciptakan rasa senang dan tenang. Senang bisa menyalurkan kenikmatan duniawi secara resmi, tenang karena ada sakinah, ada kenyamanan di dalamnya.
Allah سبحانه و تعالي berfirman :
وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَاماً
“Dan orang orang yang berkata : “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”. (Qs.Al-Furqon : 74)
Lantas, bagaimana menciptakan kerupuk cinta di rumah kita?
1. Bangun kembali romantisme bersama pasangan.
Makan sepiring berdua, panggilan mesra, mandi berdua, sesekali jalan berdua, dan saling memberi hadiah terhadap pasangan kita akan semakin merekatkan romantisme suami istri.
2. Ciptakan candaan- candaan ringan dengan pasangan dan anak-anak.
Seperti kisah Rasulullah yang mengadakan lomba lari dengan istrinya, Aisyah.
3. Saat berkumpul bersama, jadikan pertemuan yang berkualitas.
Jauhkan hp dan sejenisnya dari genggaman tangan kita.
4. Manfaatkan waktu makan bersama, sebagai momen untuk ngobrol, diskusi, dan "problem solving" atas permasalahan keluarga.
5. Atasi kejenuhan dengan refreshing bersama.
Rasa jenuh kadang menghinggapi diri. Rasa capek pun kadang turut menimpali. Cari solusi dengan merefresh diri bersama keluarga, supaya kedekatan dan keakraban makin erat.
Jaga baik- baik kerupuk cinta di keluarga kita supaya tetap renyah. Sayangi keluarga di situlah bahagia.
#belajarjadiumi yang dekat dengan anak
#DWCjilid11day17
Di sebuah rumah mewah...
Mama muda nan cantik duduk bersandar di sofa empuk sembari tak henti-hentinya memainkan jari jemarinya pada sebuah ponsel imut yang super keren. Bisa dipastikan harganya selangit.
Di sudut kursi kayu berukir bunga ceplok terlihat papa perkasa cekatan memegang hpnya sembari sesekali tawa kecil menyeringai dari bibirnya.
Di teras depan tampak seorang anak perempuan berparas cantik asyik bermain boneka princess kesayangannya.
Di kamar pojok kanan seorang anak muda nan ganteng dan gagah asyik bermain PS sambil sesekali berteriak kegirangan karena menang, sesekali pula terdengar geram karena kalah.
Satu atap. Satu keluarga, tapi asyik dengan kesendiriannya masing- masing. Tanpa obrolan, tanpa dialog, tanpa kerenyahan. Benar adanya, hp, gadget, dan sejenisnya dapat mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Meski dekat, semua diam. Sepi. Nyaris tak ada satu obrolan pun sesama keluarga. Hemmm...benar-benar keluarga serasa makam. Horor.
***
Dari keluarga semua bermula. Mau dibawa ke mana keluarga kita. Tergantung bagaimana para orang tua membiasakan dalam keseharian. Ketika semua diam, tak ada obrolan, asyik dengan dunianya masing-masing, jadilah keluarga mati suri. Ibarat kerupuk, melempem. Tak lagi renyah seperti saat baru dibeli. Maka tugas kita, para orang tua, ciptakan kerenyahan lagi di keluarga kita. Miliki kerupuk cinta di keluarga kita. Hadirkan kehangatan di dalamnya, dan meriahkan dengan obrolan ringan serta candaan-candaan menjenaka.
Rumah yang renyah, damai, hangat, dan nyaman bagi para penghuninya adalah rumah idaman. Bukan besar dan megahnya rumah yang membuat nyaman, tetapi suasana dan kehangatan antarpenghuni di dalamnya. Rumah yang penghuninya rukun, dipenuhi kasih sayang, cinta, dan saling membantu adalah rumah yang membuat nyaman dan renyah meskipun sempit dan sederhana. Perasaan nyaman yang dimiliki penghuninya akan menarik aura positif dalam rumah termasuk rezeki.
"Allah menjadikan untuk kamu rumah-rumah kamu sebagai tempat ketenangan"(Q.S. An Nahl : 80).
Sejatinya, kita berumahtangga untuk menciptakan rasa senang dan tenang. Senang bisa menyalurkan kenikmatan duniawi secara resmi, tenang karena ada sakinah, ada kenyamanan di dalamnya.
Allah سبحانه و تعالي berfirman :
وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَاماً
“Dan orang orang yang berkata : “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”. (Qs.Al-Furqon : 74)
Lantas, bagaimana menciptakan kerupuk cinta di rumah kita?
1. Bangun kembali romantisme bersama pasangan.
Makan sepiring berdua, panggilan mesra, mandi berdua, sesekali jalan berdua, dan saling memberi hadiah terhadap pasangan kita akan semakin merekatkan romantisme suami istri.
2. Ciptakan candaan- candaan ringan dengan pasangan dan anak-anak.
Seperti kisah Rasulullah yang mengadakan lomba lari dengan istrinya, Aisyah.
3. Saat berkumpul bersama, jadikan pertemuan yang berkualitas.
Jauhkan hp dan sejenisnya dari genggaman tangan kita.
4. Manfaatkan waktu makan bersama, sebagai momen untuk ngobrol, diskusi, dan "problem solving" atas permasalahan keluarga.
5. Atasi kejenuhan dengan refreshing bersama.
Rasa jenuh kadang menghinggapi diri. Rasa capek pun kadang turut menimpali. Cari solusi dengan merefresh diri bersama keluarga, supaya kedekatan dan keakraban makin erat.
Jaga baik- baik kerupuk cinta di keluarga kita supaya tetap renyah. Sayangi keluarga di situlah bahagia.
#belajarjadiumi yang dekat dengan anak
#DWCjilid11day17
0 Komentar untuk "Kerupuk Cinta di Rumah Kita"