Indahnya Masa Kecil
Saat seminar ...
Pembicara lagi asyik masyuk menjelaskan materi. Peserta seminar menyimak pemaparan materi dengan tenang, hanyut oleh menariknya isi materi. Belum sampai sepeminuman teh sang pembicara memaparkan materi, seorang bocah kecil tiba-tiba sudah nangkring di pangkuan pembicara sembari mengambil alih micnya. Spontan, sang bunda -yang menjadi salah seorang peserta- berlari ke depan untuk menjemput putra kecilnya sembari menahan malu. Pembicara yang baik hati itu pun mencegah sang ibu yang bermaksud menjemput putranya. "Biarkan dia menikmati masa kecilnya, Bunda. Ini adalah media bermain baginya", sembari beliau tetap membiarkan sang bocah nyaman dalam pangkuannya. Hemm...inilah indahnya masa kecil, tak peduli dengan siapa dia minta dipangku. Tak peduli yang dilakukannya memalukan atau tidak. Bahkan tidak tahu sama sekali.
Saat ada tamu di rumah...
Umi sedang asyik ngobrol bersama tamunya. Renyahnya obrolan itu pun semakin lama semakin mengasyikkan. Dari bahan obrolan tentang pekerjaan, teman- teman alumni, keluarga, suami, anak- anak, hingga urusan menu makanan pun tak luput dari pembicaraan. Saat tengah asyik- asyiknya ngobrol tentang menu makan sore nanti, tiba- tiba hadirlah si bocah sambil menumpahkan lego- lego kecil mainannya dari kardus. Tepat di hadapan bunda dan tamu tersebut. Sambil menahan malu pada tamunya, bunda memunguti lego-lego tadi dengan cepat. Tamunya pun mencegah sembari berucap, " Nggak papa, Bu. Dia lagi pingin main bareng kita. Itulah anak-anak. Dunianya memang bermain."
Hemm...indahnya masa kecil, bisa bebas bermain. Tak peduli sedang ada tamu atau tidak. Tak peduli rumah jadi berantakan atau tidak.
Masa kecil. Ya, masa yang paling indah.
Saat seminar ...
Pembicara lagi asyik masyuk menjelaskan materi. Peserta seminar menyimak pemaparan materi dengan tenang, hanyut oleh menariknya isi materi. Belum sampai sepeminuman teh sang pembicara memaparkan materi, seorang bocah kecil tiba-tiba sudah nangkring di pangkuan pembicara sembari mengambil alih micnya. Spontan, sang bunda -yang menjadi salah seorang peserta- berlari ke depan untuk menjemput putra kecilnya sembari menahan malu. Pembicara yang baik hati itu pun mencegah sang ibu yang bermaksud menjemput putranya. "Biarkan dia menikmati masa kecilnya, Bunda. Ini adalah media bermain baginya", sembari beliau tetap membiarkan sang bocah nyaman dalam pangkuannya. Hemm...inilah indahnya masa kecil, tak peduli dengan siapa dia minta dipangku. Tak peduli yang dilakukannya memalukan atau tidak. Bahkan tidak tahu sama sekali.
Saat ada tamu di rumah...
Umi sedang asyik ngobrol bersama tamunya. Renyahnya obrolan itu pun semakin lama semakin mengasyikkan. Dari bahan obrolan tentang pekerjaan, teman- teman alumni, keluarga, suami, anak- anak, hingga urusan menu makanan pun tak luput dari pembicaraan. Saat tengah asyik- asyiknya ngobrol tentang menu makan sore nanti, tiba- tiba hadirlah si bocah sambil menumpahkan lego- lego kecil mainannya dari kardus. Tepat di hadapan bunda dan tamu tersebut. Sambil menahan malu pada tamunya, bunda memunguti lego-lego tadi dengan cepat. Tamunya pun mencegah sembari berucap, " Nggak papa, Bu. Dia lagi pingin main bareng kita. Itulah anak-anak. Dunianya memang bermain."
Hemm...indahnya masa kecil, bisa bebas bermain. Tak peduli sedang ada tamu atau tidak. Tak peduli rumah jadi berantakan atau tidak.
Masa kecil. Ya, masa yang paling indah.
#30DWCjilud11day21
0 Komentar untuk "Indahnya mssa kecil"