Cara Sederhana Merawat Cinta (part 2)

Selepas subuh, emak lari2 kecil mengelilingi pekarangan masjid sekali putaran, segitu aja dah cukup ngos- ngosan.
Setiba di rumah, abi di kamar lagi senyum- senyum sendiri. Kupikir, seperti biasa, beliau menyimak taushiah ustadz Abdussomad, yg begitu nyantol dan mengena dalam balutan kelucuannya. Karena, misua termasuk salah seorang pengagum beliau. Dalam ketajaman ilmunya, pun ketajaman kemasan bahasanya. Luar biasa.
"Yank...lagi khusyuk apa sih?"
"Sini, deh, mi. Lihat..."
(Ternyata, misua lg nyimak kisah perempuan perkasa yg melahirkan 25 putra, nyimak via youtube.)
25 putra lho...o,ow...subhaanallah, barakallah.
Konon, ada yg lahirnya saat di sawah.
Ada yg lahirnya di becak, dan peristiwa kelahiran lainnya. Betul- betul karunia Allah...
Kami berdua pun larut dalam keterpanaan dan ketakjuban.
Subhaanallah...
Abi berkali -kali menatap umi, sambil bilang
"Mi, itu 25 anak lho. Umi 4. Lantas apa yg mau dikeluhkan dgn anugerah dan amanah 4 anak kita? Lucu2, menggemaskan, dan menyenangkan."
Jlebb...
"Inggih bi, inggih..., doanya ya, bi."
Nasyid penggugah qalbu pun seakan mengiringi "...nasihatmu, madu penyembuh luka..."
Obrolan pagi hari pun berlanjut.
Bla...bla...bla...
Sampailah pada candaan -candaan kecil tentang pasangan suami istri tersebut. (Maaf...obrolannya disensor ye...untuk dewasa)
Candaan kecil itu menumbuhkan kehangatan cinta kita. Begitulah sebentuk penjagaan sederhana merawat cinta. Lewat candaan-candaan kecil dengan pasangan kita.
***
#bayangin,...25 putra dalam satu rumah dengan berbagai suka dukanya. Mudah2an Allah senantiasa memberikan kesabaran, keikhlasan, kesehatan, kerukunan, dan kecukupan pada keluarga tersebut. Aamiin...

Related : Cara Sederhana Merawat Cinta (part 2)

0 Komentar untuk "Cara Sederhana Merawat Cinta (part 2)"