(16 Oktober 2017)
Adalah kisah tak ber-asa, manakala seorang anak ditinggal sang ayah. Separuh sandaran tempatnya berkeluh dan bercanda tak lagi di hadapan mata. Begitulah mereka. Anak -anak tak berpapa. Anak-anak yatim -yang pasti rindu sosok sang ayah- sesekali berikan bahu kita untuk jadi sandaran mereka, sesekali ulurkan tangan kita untuk jadi pegangan tangan mereka dalam perjalanan, berikan telinga dan hati kita untuk mendengar cerita dan keluhnya, meski pasti tak sesempurna para ayah mereka.
Adalah kisah tak ber-asa, manakala seorang anak ditinggal sang ayah. Separuh sandaran tempatnya berkeluh dan bercanda tak lagi di hadapan mata. Begitulah mereka. Anak -anak tak berpapa. Anak-anak yatim -yang pasti rindu sosok sang ayah- sesekali berikan bahu kita untuk jadi sandaran mereka, sesekali ulurkan tangan kita untuk jadi pegangan tangan mereka dalam perjalanan, berikan telinga dan hati kita untuk mendengar cerita dan keluhnya, meski pasti tak sesempurna para ayah mereka.
MaasyaaAllah, hati begitu terharu, saat seharian diminta suami turut mengantar dan membersamai mereka dalam rihlah jasadiyah anak yatim oleh Rumah Zakat. Sepanjang perjalanan, dalam riuhnya canda tawa, diselingi godaan- godaan kecil, turut menyeringai.
Seru, saat ngobrol tentang "apa saja yang dibawa sekarang?" "Biasanya kegiatan sehari- hari di rumah apa saja?" "Gimana kabar ibu?" "Bagaimana dengan sekolah kalian?" Tampak beragam ekspresi dari mimik wajah dan gerak fisik mereka. Ada yang tersipu malu, ada senyum ramah, ada yang lantang menjawab, sambil sesekali disertai gurauan renyah. Serasa diri ini larut dalam hati dan jiwa mereka.
Ada cinta yang harus selalu bertumbuh, manakala dekat dengan mereka. Jadi harus meng-ingat diri. Meng-ingat pesan Rasulullah saw;
Hadits riwayat Imam Bukhari
عَنْ سَهْلٍ بْنِ سَعْدٍ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِي الْجَنَّةِ هَكَذَا ، وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى وَفَرَّجَ بَيْنَهُمَا شَيْئًا
Dari Sahl bin Sa’ad r.a berkata: “Rasulullah SAW bersabda: “Saya dan orang yang memelihara anak yatim itu dalam surga seperti ini.” Beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengahnya serta agak merenggangkan keduanya.”
Ya Rabb...lewat tangan-tangan para aghnia dan para pemilik ringan hati, Kau jadikan anak -anak yatim mampu merasakan kehangatan jiwa dan kenyamanan diri. Moga Kau istiqomahkan kebaikan mereka. Aamiin...
MaasyaaAllah, haru hati terus mematri rasa, saat sepanjang perjalanan pulang. Betapa tidak, meski lelah fisik, jiwa mereka tampak bahagia. Bahagia bisa seharian bercanda, bebas berekspresi diri, bisa bercengkerama bersama sahabat. Terlebih, saat saya tanyakan,"Gimana perjalanan hari ini?" Jawab mereka," Menyenangkan." (Spontan dan serempak tanpa aba-aba)
***
Begitulah saat kita sesekali turut menyelami jiwa dan fisik mereka. Ada bahagia. Ada haru. Ada rasa nyaman. Dan segala rasa berkolaborasi dalam jamuan yang diramu para penderma. Ya Rabb...berikan pahalamu terus mengalir pada mereka. Dan terus lapangkan rizkiMu serasa kelapangan hati mereka.
***
Cerita selepas sehari membersamai anak- anak yatim dalam berbagai agenda seru (Ahad, 15 Oktober 2017):
1. Outboundkids ceria Kemuning
2. Tubing
3. Jamuan makan sfa resto karanganyar
4. Bingkisan dan santunan
Terima kasih Rumah Zakat
0 Komentar untuk "Merajut Cinta dalam Derma"