Ehm, masih terkait buku yang numpuk di keranjang, oleh ulah kreatifnya si kecil. Sehari kemarin, semua dah capek. Alhasil, sabar ya para buku, tempatmu masih di penampungan sementara. Gimana lagi, semua masih pada capek. Nggak papa...besok2 juga bisa ditata.
Akhirnya, baru lepas maghrib tadi, buku2 bisa nangkring kembali di tempatnya semula.
Kronologisnya begini (ups...pake kata kronologis, kayak bahasanya para saksi aja).
" kita ngobrol bersama, sembari diskusi kecil tentang kerapian, tanggung jawab, dan saling membantu. Bla...bla...bla...
Sampailah pada, si mbarep bilang,"yuk, kita bantu umi. Kita tata bukunya di rak, yuk!"
Semua kompak dan semangat. Emak juga jadi tahu, ada si gesit, ada si penyemangat, ada si penggembira, ada juga si perfeksionis. Semua berkolaborasi. Alhamdulillah...
Taraaa....buku2 dah berjajar kembali di raknya. Meski tak serapi kita, ini karya mereka. Apresiasi kinerja mereka. Di sinilah, "SEMENTARA KITA TURUNKAN STANDAR KERAPIAN DI RUMAH KITA."
***
Lantas, apa hubungannya dengan efek"Nggak papa, senyumin aja"?
Eits...ada dong. Coba ketika kemarin, si kecil kita habis berantakin rumah, kita marah2. Yang ada...si kecil kita patah semangat, tumpul kreativitas, energi negatif, nggak ada proses belajar, de el el.
Bagi emak? Capek sendiri, dibenci si kecil, energi negatif, toh rumah jg tetap berantakan. Ujung2nya, kita jg yg mberesin. Tambah capek kan?
Nah, kalau kita mau senyumin dulu, atur napas dulu, tahan tangan, tahan lisan, mau sedikit bersabar, banyak lho efek positifnya.
* makin cerdas emosi (nggak terkuras energi dan urat buat marah2)
* kita bisa diskusi bareng anak2 cari solusi (cari waktu saat longgar)
* moment saling membantu dan kerja sama (merapikan)
*semakin erat "ta'liful qulub" satu sama lain
* anak kita jadi belajar tentang banyak hal
* and...so pasti, happy solution.
(Yuk, kita sama2 belajar jadi emak yang dicintai anak)
0 Komentar untuk "Efek dari "Nggak Papa, Senyumin Aja" ..."