Keletihan yang teramat sangat usai aktivitas harian yang begitu menguras energi, mengalahkan dentingan alarm dini hari yang terus merajuk minta disentuh. Sama sekali tak terdengar. Terkalahkan pula oleh mimpi indah di dunia kapuk. Asytaghfirullah...
"Allahu akbar...Allahu akbar."
Tetiba, Azan subuh dah berkumandang, membahana seantero jagat alam raya. Suami yang masih terlelap dalam tidurnya perlu dibangunkan. Sebenarnya rasa kasihan menggelayuti rasa. Beliau lagi demam tinggi. Semalaman tak bisa tidur. Ini juga baru dua jam-an bisa tidur. Tapi, tetap harus dibangunkan.
Sentuhkan bibir ini ke bibir dan pipinya. (sstt..ini sekadar contoh) Sembari, Ucapkan dengan lirih, "Bi...azan subuh dah terdengar. Sholat subuh dulu, ya."(sambil usap lembut kepalanya). Alhamdulillah bangun...
***
Ini juga bagian dari cara sederhana merawat cinta. Membangunkan pasangan dengan usapan lembut, kata2 lembut di telinga, bahasa tubuh yg dapat membuncahksn rasa.
Ini soal nilai rasa.ini soal seni. Sama2 membangunkan, akan lebih berkesan dan meningkatkan cinta, manakala seni "membangunkan" pun dalam kemasan cinta. Sungguh, nilai mahabbah plus bonus pahala ibadah akan makin mengalir. Bak aliran air yg meresap lembut di tubuh saat musim panas. Makcless...
Beda rasa, saat membangunkan pasangan kita dengan tanpa gaya, bahkan "mati gaya".
Sambil ngangetin sayur di dapur, teriak-teriak, "Bi, dah subuh lho...bangun." Atau, sambil (ngomel2, maaf...) "Umi tu dah capek dari td ini itu, dah ngapa2in, abi masih juga enak2an tidur. Mbok bangun to, bi.., atau "Mi, tu lho si kecil rewel. Bangun, dong!..." (yang ada...pasangan kita pasti sedikit manyun ,ato, ekstrimnya akan mendarat luapan emosi, sambil berucap,"iya iya..." .
Tuh, kaaannnn....sama2 membangunkan. Akan bernilai rasa beda. Saat kita punya gaya. Saat kita punya seni.
Bonus lagi, saat membangunkan pasangan dengan cipika cipiki disambut pula hal sama oleh pasangan kita. Ulalaa...pasti deh, meski dah nikah 20 tahun serasa 2 bulan. Cie cie...
Tuh kan...ini juga cara sederhana merawat cinta.
Sangat... sangat bisa juga diterapkan sebagai orang tua saat membangunkan anak -anak tercintanya. Dengan seni. Dengan rasa.
0 Komentar untuk "Cara Sederhana Merawat Cinta (part 3)"