Pemilik Amal Terbaik

Suatu hari, saat ada agenda silaturrahim di rumah sahabat, acara makan -makan, so pasti ada. Tibalah saat hendak balik rumah. Pamitan, cipika -cipiki, salam, dan salim pun bergantian. Sahabat membawakan cindera mata siap saji, buat anak -anak di rumah. (bahasa para emak sih, kirmah. Alias mikir sing neng omah)
Dengan sigapnya, lisan ini berucap. "Nggak usah, mbak, nanti buat makan siang suami mbak."
"Nggak, dek, suami saya, masih perlu makannya nanti saat maghrib. Alhamdulillah shoum daudnya masih istiqomah."

Ya Rabb...inilah pemilik amal terbaik.
Saat yang lain, masih upload2 makanan, kuliner ke sana ke mari, beliau tetap istiqomah dengan shoum daudnya. Beliaulah PEMILIK AMAL TERBAIK.

***
Salah satu aktivitas rutin pagi hari adalah belanja sayuran di warung sayur tetangga. Biasa, banyak obrolan renyah saling menimpali. 
Adegan haru muncul, seorang emak muda, dengan kondisi ekonomi keluarga terbilang kurang, menggratiskan belanjaan seorang embah, alias beliau yang mbayar. Dan konon, hal ini sering dilakukan. 
Ya Rabb...inilah pemilik amal terbaik. Moga moga keikhlasan selalu bersanding dengan amalnya. Dan Engkau gantikan ringan tangan serta hatinya dengan sebentuk gantimu yang lebih baik. Aamiin...
Beliaulah PEMILIK AMAL TERBAIK.

***
Hidup di desa, ehm, maasyaaAllah, syahdunya. Guyup rukun, tolong menolong, bantu membantu, ringan hati, dan keramahan tiap hari menyelingi. 
Pun tetangga yang baik. Meskipun kami tak bertani, tak bersawah, tapi setiap ada musim panen, pasti turut merasakan hasil panen tersebut. 
Ada aja yang berbagi. Berbagi hasil panen beras, sayuran, dan buah. 
Tak jarang pula, mereka saling melonggarkan tenaga dan jasa untuk membantu sesama.
Merekalah PEMILIK AMAL TERBAIK.

***
Ada pula sahabat suami. Dengan bilangan kekayaan yang berlimpah, tak menjadikan beliau sombong dan riya.
Tak segan -segan, beliau selalu menyampaikan,"Ustadz, jika butuh mobil untuk keperluan dakwah, mengantar anak yatim, atau keperluan lainnya, pake aja punya kami. Monggo diambil. Kami masih ada yang lainnya."
Ya Rabb, beliaulah PEMILIK AMAL TERBAIK.

***
Suatu siang, kisaran pukul 13.30, kami ada agenda silaturrahim ibu ibu. Tetiba, banyak ibu2 yang bertanya kepada seorang simbah," Mbah, kok ndek wau mboten ketingal dateng mesjid, sholat dzuhur? (Mbah, kok tadi tidak kelihatan di masjid, sholat dzuhur?)
Saking jadi sebuah kebiasaan, bahwa taksekalipun beliau meninggalkan sholat berjamaah di masjid, dan jamaah lainnya pun hafal, hingga ketika tidak sholat ke masjid, banyaklah yang menanyakan.
Ya Rabb, beliaulah PEMILIK AMAL TERBAIK.

***
Berhikmah pada kisah orang -orang terdekat kita, para Pemilik Amal Terbaik. Amal unggulan yang rutin dilakukan.
Lantas, apa amalan terbaik kita? (Kita gali diri, jadikan ini rahasia diri dengan Sang Kholik)

Alangkah lebih terpantik diri ini, tatkala meneladani amal terbaik para Rasul dan sahabat.
Rutinitas atau istiqamah menjadi kunci sebuah amal bisa menjadi amal unggulan. Rasulullah SAW bersabda, “Amalan yang paling dicintai oleh Allah SWT adalah amalan yang berkelanjutan meskipun sedikit.” (HR Muslim).

Related : Pemilik Amal Terbaik

0 Komentar untuk "Pemilik Amal Terbaik"